Rabu, 30 Mei 2012

Cerpen Cinta Update Juni 2012

Cerpen Cinta - Oke seperti biasanya sebelum saya share postingan Cerpen Tentang Cinta Terbaru, saya akan memperkenalkan postingan saya sebelumnya yakni Cerpen Persahabatan dan Cerita  Lucu. memang yang namanya cinta sangat kuat posisinya dalam kehidupan kita, baik Cinta kepada sang Pencita maupun cinta kepada sesama manusia dan kali ini saya akan share tentang Cerpen Cinta yang didalamnya mungkin terdapat cerita yang menarik dan bisa menjadi sebuah pelajaran untuk kita dalam kehidupan.

Dan Cerpen Cinta ini akan kami Update secara berkala dan Mudah-mudahan bisa Update setiap hati, Kali ini Cerpen CInta ini Update Juni 2012, Okelah jangan panjang-panjang narasinya, silahkan saja baca Cerpen Tentang Cinta dibawah ini.

KUMPULAN CERPEN CINTA UPDATE JUNI 2012

1. KEJUJURAN KASIH
Oleh Dwi Maryanti
Kadang mencoba jujur itu susah. Apalagi kalau kita dihadapkan oleh dua pilihan yang sama-sama kita inginkan. Lalu hal bijak apa yang harus kita lakukan. Hal itulah yang sedang dihadapi rara. Hari ini banyak sekali hal yang harus dia selesaikan. Namun disela-sela kesibukannya itu ia masih harus mengurusi satu urusan yang menurut dia juga penting....Baca Selengkapnya.....
2. PERKEMAHAN TERAKHIR NINA
Karya Zshara Aurora
Aku berdiri di samping makam Nina, sahabat terbaikku sejak sekolah menengah pertama. Dia cewe’ berparas cantik, berwawasan luas, lucu, dan cepat bergaul. Aku tidak menyangka, dia lebih dahulu dipanggil Tuhan ke Surga....Baca Selengkapnya.....
3. GADISNYA TORA 
Karya Annisa Haryono
Aku mengikutinya dari belakang. “Memangnya kalau elo gak libur, siapa yang jemput adik lo?”
“Mang Ujang. Yah kebetulan saja, pas Mang Ujang lagi minta cuti, gue libur.”...Baca Selengkapnya.....
4. DEWI MALAM
Oleh Ilham
Jika tak ada yang dikatakan, maka mulut tak bicara lagi. Suatu hal tak pernah terjadi jikalau mata tak pernah lihat. Bila gerak tersentuh gestur, imbas pada ucap rasa semata. Tidaklah bermakna seutas rasa, andai kata tak lagi ucap. Entah esok atau lusa,...Baca Selengkapnya.....
5. AIR MATA
Karya Ilham Gemabina
“ada yang lain di senja ini?” begitu kata hatiku bertanya, ketika kupandangi matahari senja yang terus meluncur dan siap bersembunyi di balik cakrawala.....Baca Selengkapnya.....
6. KETIKA CINTA SEDANG DI UJI
Karya Shindya Risna Pradita
Hari semakin larut. Matahari terbenam di ufuk barat, memancarkan warna kemerahan yang menyejukkan hati. Ciptaan Tuhan yang Maha Agung. Aku duduk termangu di tepi pantai, merasakan semilir angin yang menembus kulitku. Aku memandang jauh dari sudut pantai,...Baca Selengkapnya.....
7. AILA
(Sebuah cerpen paparan dari puisiku yang juga berjudul AILA)
Karya Zainal Arifin
17.15 wib,
Hening masih selimuti anganku yang semakin gundah, ingin sekali kupejamkan mata ini menjemput indahnya mimpi, diantara gumpalan harap yang kian menjauh namun tetap kulukis dalam benak ini...Baca Selengkapnya.....
8. MENCINTAIMU HINGGA UJUNG USIAKU
Karya Yulika Gita RA. N
Aku berharap kejadian itu hanyalah mimpi.Mimpi buruk yang tak kan nyata.Tapi,kejadian itu bukan mimpi.Kau katakan sesuatu yang membuatku semakin terpaku dan sedih.Pujaan hatiku yang aku sayang,bidadari nan cantik di hatiku yang aku cinta,kekasih penyejuk hatiku....Baca Selengkapnya.....
9. CINTA ALA PASAR KEMBANG
Karya Friska Septia N.F
Ku buka pintu depan rumah ku dan ku hirup dalam-dalam suasana pagi ini. Gelap masih menyelimut di pagi Ramadhan yang ke 28 dan kumandang sholawat mushola Al-Hadi masih terdengar sayup-sayup, tak kalah si Ayam jago berkokok bersaut-sautan.....Baca Selengkapnya.....
10. CINTA YANG TERPENDAM
Karya Sudami dan Pramitha
Karina adalah seorang gadis remaja yang duduk di bangku SMA kelas X . Ia bersekolah disalah satu SMA Negeri di kota Jakarta.Karina berasal dari sebuah keluarga yang kurang mampu disebuah desa, di Surabaya ,sehingga untuk melanjutkan pendidikannya,kedua orang tuanya menitipkannya......Baca Selengkapnya.....
11. THE GROW GREEN GARDEN
Karya Fransiska Romana
“Permisi…. Mau pesan apa?” kata pelayan restoran itu padaku. Namun, aku masih saja diam dan tak berkutik dari pandanganku yang tak berarah. “Mbak! Mau pesan apa?” teriak pelayan itu ke telingaku sampai membuat acara diamku itu terhenti. “Aduh! Bisa sopan dikit nggak! Saya juga tadi melamun! Saya pesan nasi goring seafood, minumnya milkshake chocolate aja!” kataku dengan...Baca Selengkapnya.....
12. DIARI UNTUK RIN
Karya Ridho Amanatullah (Shinichi Edogawa)
Cerita ini dimulai dari adik ku yang bernama Rin. Suatu hari Rin mengalami kecelakaan yang menyebabkan ia koma untuk waktu yang lama. Hari itu, hari kedua setelah Rin mengalami kecelakaan., seorang pria seumuran Rin datang menjenguk Rin. Dari parasnya sudah bisa.....Baca Selengkapnya.....
13. DIBAWAH LANGIT, KALA ITU
Karya Ridho Amanatullah
Tak pernah aku membayangkanya. Teman masa kecilku, Akira, yang dulunya ceria, pintar, rajin dan disukai semua orang, kini telah berubah drastis. Sejak kematian ayahnya, akira sering terlihat murung dan selalu mengindar dari keramaian.....Baca Selengkapnya.....
14. TRUE LOVE
Karya Codet
Saat pertama kali melihatnya, Erliani sudah tahu, bahwa ia pasti akan patah hati.Sikap Andri terlampau dingin, pendiam, tidak ramah, dan tertutup. Namun Andri mempunyai kharisma tertentu yang membuat Erliani merasa penasaran dan tertarik. Selama Erliani sekelas dengan Andri,...Baca Selengkapnya.....
15. SANDIWARA CHIKA
Karya Mila Wulandari
“Ini bukan masalah sepele seperti yang kamu katakan Sar. Masalah ini sangat berarti bagi aku karena semua ini ada kaitannya dengan hubungan kita. Benar begitu kan Chik?”. Kata Raka suatu hari pada Chika yang duduk tak jauh darinya.....Baca Selengkapnya.....
16. I LOVE YOU JUST THE WAY YOU ARE
Karya Codet
Selama beberapa menit Yudi bolak-balik di kamarnya kostnya. Ia benar-benar panik. Dan hal itu membuat Doni ─ teman satu kostnya ─ risih. Padahal Doni sedang asyik membaca komik Salad Days....Baca Selengkapnya.....
17. SORRY BEIB..
Karya Evelyn Wijaya Warnan
Namaku kasih,saat ini aku pacaran dengan Dias. Mungkin sudah 2 bulan aku pacaran dengannya. Yah! Karena aku memang tidak serius dengannya. Aku cuma ingin dekat dengan sahabat Dias, Vino....Baca Selengkapnya.....
18. CERITA CINTA ZIE-ZIE
Karya Anisa
Zie-Zie adalah seorang gadis yang hitam manis, baik hati dan cepat akrab kepada orang lain, khususnya kepada pria. Zie bukanlah gadis yang masih kecil, melainkan gadis yang mulai beranjak dewasa. Banyak hal yang Zie rasakan pada waktu mulai dewasa terutama rasa kagum terhadap seseorang bahkan rasa tertarik terhadap lawan jenisnya....Baca Selengkapnya.....
19. TERNYATA TAK SEPERTI YANG KUDUGA
Karya Mira Diana Afianti
Saat pertama ku melihatnya, aku tak menduga semua menjadi seperti ini. Awalnya sunggup biasa, tak ada hal apapun yang ku rasa, namun sekarang, mengapa aku merasakan hal yang berbeda kepadanya. Dinamakan apa sebenarnya perasaanku ini? Apakah ini cinta??? Sungguh ku tak mengerti.....Baca Selengkapnya.....
20. THE LOVER
Karya Indra Saputro
Aneh jika laki-laki yang bertampang pas-pasan, berpakaian ala kadarnya, serta berdompet tipis kaya triplek mencintai perempuan yang cantik, manis, dan perfect menurutnya. Hal tersebut merupakan sesuatu yang absurd dan mustahil....Baca Selengkapnya.....
21. TERLALU MENCINTAIMU
Karya Nabilla
Pagi hari yang menyejukkan kicauan burung semakin indah didengar membuat gadis cantik berumur 17 tahun ini semakin semangat untuk bersekolah. Ini adalah hari yang paling dinantikan oleh gadis ini karna kekasih hatinya akan ditemui hari ini juga disekolah. Kekasih gadis ini pergi keluar kota selama 1 bulan.....Baca Selengkapnya.....
22. CERITA DARI NEGERI KUPU-KUPU
Karya Valent
Suatu hari seekor kupu-kupu cantik, Nampak kebingungan,,galau,,dan sangat stress,, Baru saja dia dapat tawaran yang bagus untuk bekerja di istana sang ratu,,seharusnya sih kupu-kupu cantik ini gembira menerima tawaran yang langka ini, karena pasti bekerja di istana dengan bekerja di kantor yg sekarang lebih baik....Baca Selengkapnya.....
23. CINTA TAK TERBALAS
Karya Agnez
Aku keyla, ini hari pertama aku masuk di sekolah baru. Iya setelah aku pindah dari bandung, aku ke jakarta dan akhirnya lanjut di SMA ini.....Baca Selengkapnya.....
24. CINTA BESEGI YANG LURUS
Karya Putri R
Wawa seorang pemuda "tambun". "Red":terserah!! Bisa postur tubuh bisa juga nama kota di bekasi. Dia berteman baik dengan once dan riko. Hmmm..ga matching ni nama sama orangnya..tanya kenapa??? Karna bukan pemberian orang tuanya tapi pemberian saya hehe tapi ga papalah sekali kali kerenan dikit.....Baca Selengkapnya.....
25. BIARKAN CINTA BERSUJUD
Karya Rahma MM
Adzan telah selesai di kumandangkan,shalat shubuh pun di mulai,jamaah merapatkan dan meluruska shaf,shalat shubuh dilaksanakan dengan sangat kusuk,setelah selesai shalat para jamaah satu per satu mulai meninggalkan masjid,langkahku terhenti di depan pintu masjid,terlihat seorang pemuda yang masih kusuk dengan ayat-ayat suci al quran.....Baca Selengkapnya.....
26. BERKAT SURAT CINTA
Karya Elok Pradika Purnama Putry
Marsha adalah seorang siswa SMA 2, dia cewek yang cantik dan juga pintar. Dia memiliki sahabat sejati yang bernama Viona......Baca Selengkapnya.....
27. BIARKAN KU MELIHAT SURGA
Karya Ghiffary Amanda Sastre
Hilang sudah canda tawa kebahagiaan dari Chocky. Setelah 2th lebih mereka pacaran, kini sifat Chocky berubah drastis 380 derajat. Tak lagi ia selalu bersama dengan Dinda. Dulu, tak ada kegiatan apapun yang tidak mereka lakukan bersama, setiap saat.....Baca Selengkapnya.....

28. CINTA TAK HARUS MEMILIKI
Karya Artika EL Sonia
Sunyi di sebuah malam, hanya suara detik jam dinding yang terdengar. Seorang gadis dengan gaun tidur berwarna merah muda, tampak menatap ke luar jendela. Tatapannya menerawang jauh. Terbang bersama sejuta kenangan yang tak mungkin bisa ia lupakan......Baca Selengkapnya.....
29. MENGEJAR CINTA SEORANG COWOK
Karya Febrianiko Satria
Sebetulnya Ana sangat cinta terhadap Aldo. Entah kenapa tuh anak suka sama Aldo yang tampangnya item mutlak gitu Walaupun begitu menurut Ana, Aldo itu keren,ganteng dan lain-lain. Jadi tak heran kalau tuh anak naksir sama Aldo sejak kelas satu SMA, waktu itu mereka masih sekelas....Baca Selengkapnya.....
30. PENYESALAN
Karya Harist Irwinsyah
Seperti Biasa Setiap tahun ajaran baru. bagi para siswa dan siswi baru, Biasanya melakukan kegiatan rutin setiap tahunnya yaitu MOS atau Orientasi Pendidikan.....Baca Selengkapnya.....
31. KERIKIL DI TEPI PANTAI
Karya Rahma M.M
Desiran angin laut mengahanyutkan diri ini pada sebuah lamunan nan indah,berandai-andai dapat menjadi seorang putri yang bahagia dengan istana yang megah,tapi,,,mungkinkah???...Baca Selengkapnya.....
Semoga Cerpen Cinta diatas bisa bermanfaat bagi anda dan SHARE atau LIKE jika Cerpen Cinta diatsa bermanfaat bagi anda, kami ucapkan banyak terimakasih atas kunjungannya.  

Selasa, 29 Mei 2012

Cerpen Romantis Update Juni 2012

Cerpen Romantis - Mungkin bagi setiap Manusia Romantisme memang dalam kehidupan sangat dibutuhkan karena dalam Romantisme ini manusia dituntuk untuk saling memahami dan menyayangi, Mungkin bagi penulis arti makna romantis bisa dituangkan dalam sebuah karya sastra baik Cerpen Maupun Puisi, seperti sahabat-sahabat loker seni yang sudah kreatif membuat Cerpen Romantis dibawah ini.

Dan Cerpen Romantis dibawah ini adalah Cerpen Romantis yang berhasisl terkumpul dari sahabat-sahat Loker Seni yang sudah mengirimkan Cerpen Romantis dan Dipublikasikan Pada bulan JUNI 2012, Okelah langsung saja untuk membaca Kumpulan Cerpen Romantis hasil kiriman dari sahahat lokerseni dibawah ini.


KUMPULAN CERPEN ROMATIS UPDATE JUNI 2012
1. SENYUMAN AIR MATA
Oleh Aqila
Aku menerawang jauh menembus rintik-rintik hujan dari bilik
aku telah melebur manjadi satu. Di sana tiada ego yang menjauhkan, hanya ada tali suci jendela kamarku. Ada rasa rindu bercampur rasa perih bergumpal-gumpal di dada. Aku kembali duduk di atas tempat tidur. Ku alihkan pandanganku ke sebuah foto...Baca Selengkapnya....
2. PANGERAN COKLAT DAN PUTRI CHEESE CAKE
Oleh Arieska
“Hai, Putri Cheese Cake! Gimana kabarmu hari ini?!” Lagi-lagi ada sepucuk surat di dalam tasku. Hampir setiap hari ada surat di dalam tasku yang mengatasnamakan dirinya ‘Pangeran Coklat’. Huh, gila aja. Siapa sih yang usil kayak gini?! Batinku dalam hati.....Baca Selengkapnya....
3. DEWI MALAM
Oleh Ilham
Jika tak ada yang dikatakan, maka mulut tak bicara lagi. Suatu hal tak pernah terjadi jikalau mata tak pernah lihat. Bila gerak tersentuh gestur, imbas pada ucap rasa semata. Tidaklah bermakna seutas rasa, andai kata tak lagi ucap. Entah esok atau lusa,....Baca Selengkapnya....
4. AIR MATA
Karya Ilham Gemabina
“ada yang lain di senja ini?” begitu kata hatiku bertanya, ketika kupandangi matahari senja yang terus meluncur dan siap bersembunyi di balik cakrawala.....Baca Selengkapnya.....
5. TIDAK MUNGKIN
Karya Refutary
Samar-samar terdengar suara yang muncul secara aneh yang berbunyi "tut tut tut" tak bisa lagi untuk deyanti pungkiri dan pacar deyanti pun berkata "ya ampun dey,kelakuan mu mon masihhhh sama aja kaya smp kentut mulu didepan gigol ga ada gengsinya apa?" dengan wajah polosnya..Baca Selengkapnya.....
6. DIARI UNTUK RIN
Karya Ridho Amanatullah (Shinichi Edogawa)
Cerita ini dimulai dari adik ku yang bernama Rin. Suatu hari Rin mengalami kecelakaan yang menyebabkan ia koma untuk waktu yang lama. Hari itu, hari kedua setelah Rin mengalami kecelakaan., seorang pria seumuran Rin datang menjenguk Rin. Dari parasnya sudah bisa....Baca Selengkapnya.....

7. DIBAWAH LANGIT, KALA ITU
Karya Ridho Amanatullah
Tak pernah aku membayangkanya. Teman masa kecilku, Akira, yang dulunya ceria, pintar, rajin dan disukai semua orang, kini telah berubah drastis. Sejak kematian ayahnya, akira sering terlihat murung dan selalu mengindar dari keramaian.,....Baca Selengkapnya.....
8. PENYESALAN
Karya Harist Irwinsyah
Seperti Biasa Setiap tahun ajaran baru. bagi para siswa dan siswi baru, Biasanya melakukan kegiatan rutin setiap tahunnya yaitu MOS atau Orientasi Pendidikan.....Baca Selengkapnya.....
Semoga Cerpen Romantis diatas bisa bermanfaat bagi anda dan kami ucapkan banyak terimakasih atas kunjungannya.

Cerpen Remaja - Bulan Tanpa Bintang

BULAN TANPA BINTANG
Oleh Pramitha

Panas teriknya matahari membuatku enggan keluar dari tempat persembunyianku. Aku berdiri di bawah pohon beringin sembari menunggu Alex yang menjemputku “ aduhhh kemana sih Alex , ga nongol-nongol juga” aku melihat jam tanganku yang sudah menunjukan pukul 01.00, setengah jam kemudian Alex datang dengan motor bebeknya.” Alex kamu tu kemana ajha sihhh, aku sampe lumutan nungguin kamu tahu!!!!”kata ku kesal, Alex hanya nyengir saja” sori Sya,tadi si bebek mogok lagi,aku mesti bawa dia kebengkel dulu deh,,, sori dehhh lain kali pasti ga telat” Aku udah nebak kalau si bebek motor kesayangannya pasti mogok ” lain kali dari hongkong ,,, hampir setiap hari tuh motor kamu mogok mulu.. ganti apa,,,” aku benar-benar kesal dan bĂȘte “ iya lain kali, udah yukk nih pake” Alex memberi helm cupu itu kepadaku dan aku memakainya sembari mengoceh panjang lebar, saat membawa motor pun aku masih mengomelinya ” kenapasih motor kamu ini ga di pensiunin aja, , udah tua ,, kasian tahu . itu juga sama kaca mata kudamu, berapa kali aku harus bilang ganti, ganti udah ga jaman make kacamata kayak gitu,, “ Alex hanya manggut-manggut berusaha mndengarkan ocehan ku “ iya” hanya itu yang keluar dari mulutnya.

Sampai didepan pintu, Alex memanggilku” Tasya ,,, em,em kamu mau nggak bantu aku” kata Alex gugup, aku berbalik dan menatapnya tajam “ APA???” kataku jutek,masih kesal dengan kejadian tadi” udah donk marahnya .. ya deh besok aku ganti motornya janji ,suer deh. Jangan marah donk” aku memang tidak bisa membenci Alex,apa lagi marahan sama dia. Alex itu sahabat kecil ku yang selalu menemani aku disaat sedih maupun duka, tapi kadang Alex suka nyebelin sama seperti motor bebeknya yang selalu nyebelin suka mogok . Aku dan Alex beda sekolah ,tapi Alex selalu mengantar jemputku ke sekolah “ ga usah janji deh, karena kamu ga pernah megang janji kamu. Oke aku mau nolongi kamu, tapi apa masalahnya?” Alex muali menceritakannya ,kalau ia sedang suka dengan seseorang, aku memang sering mendengar Alex curhat tentang Sari –nama ewek itu- . Kali ini Alex ingin nembak Sari, namun ia ragu ” seperti saran aku tadi , ubah dulu tuh penampilan culun kamu ,,, baru nembak dia” kata ku ke Alex” tapi Sya, aku mau dia nerima aku apa adanya, bukan karena aku kaya ataupun karena aku cakep” ucapnya sok “ sombong,, selama kamu PDKT ma dia, dia nerima –nerima

aja tuh, nah sekarang kamu mau nembak harus dengan penampilan yang baru donk, supaya dia yakin kalau kamu serius sama dia” jelas ku panjang lebar ” emm,boleh juga sih,,, thanks yea buat sarannya , kamu tu sahabat baik ku yang paling pengertian” aku tersenyum bangga . Saat Alex sudah pergi dari rumah ku, ada perasaan yang ganjil sedari tadi,, sesuatu yang tak ku mengerti.

Ke esokan harinya Alex datang menjemputku,aku kaget melihat perubahan Alex. Dia sungguh tampak keren ,, rambut gondrongnya sudah dipotong pendek ,dan kacamatanya digantikan dengan lensa. Yang membuat ku sangat kaget adalah motor bebeknya yang sudah diganti dengan motor Ninjanya , yang selama ini tak pernah ia pakai “ woi kok bengong , udah ga usah takjub kayak gitu,, ketahuan banget ga pernah liat cowok tampan ya?” kata –kata Alex membuyarkan lamunanku “ enak aja, aku udah bosen liat cowok cakep” kataku sok . “ ya udah udah, yuk jalan .. oya motor aku jangan sampe lecet kamu naikin oke?” aku menjitak kepalanya, emangnya aku bego apa , cuaman naik motor beginian doang ga perlu ngelecetin motor kali. Kami pun berangkat bersama sampai di depan pintu gerbang sekolah ku banyak yang melihat kearah ku dan Alex, mungkin karena Alex yang tampan.

Saat Alex pergi Tata menghampiri ku “ sya , cowok baru ya,, gileee ganteng banget kenalin donk, nak mana sih? Kok aku ga pernah liat ?” tanyanya berturut turut membuat aku bingung harus jawab yang mana” satu-satu donk nanyaknya. Bukan masak sih kamu ga kenal dia,, ta. “ tanyaku balik dan itu membuat Tata tambah penasaran, kami berjalan menuju kelas “ hah, siapa sih aku ga kenal tuh” aku tertawa cekikikan “ hihi itu tu Alex, si kacamta kuda” jelas ku dan itu membuat Tata kaget ” haha, masak?, ah kamu bo’ong kan” tata tak percaya sama sekali, sejujurnya aku juga tak percaya tapi itu lah kentyataannya “ iya suer ngapain gue bohong “ Tata hanya manggut-manggut saja” gila dia kayak katak yang berubah jadi pangeran cakep banget, heh dah punya pacar belom tu si Alex” Tanya Tata yang kayaknya mempunyai niat buruk di balik pertanyaannya “ nah baru mau nembak sekarang, makanya dia berubah,, kalau ga mana mana mau tu kutu berubah penampilan kayak gitu. Itu tu atas saran aku loh” aku membanggakan diri “ oh, terus kamu ga cemburu?” Tanya Tata dan membuat aku kaget untuk yang kedua kalinya “ hah kenapa mesti cemburu justru aku itu seneng banget kalau dia mau berubah dan manu punya pacar” jelasku apa adanya “ tapi nanti sewaktu dia kebagi loh ma pacarnya, mungkin juga dia ga bisa nganter atau jemput kamu lagi sya, kamu ga takut?” aku berpirkir sejenak lalu menjawabnya “ yeah kalau masalah antar jemput sih ga masalah asal dia ga lupa ma aku ajha , udah yuk cepet udah bel nii” aku pun mempercepat langkahku yang juga di ikuti Tata. Di kelas aku masih memikirkan perkataan Tata, apa aku cemburu, rasanya tak mungkin . Seperti biasa aku menunggu Alex di bawah pohon beringin, namun alex tak kunjung datang hampir sejam aku menunggunya, karena tak datang-datang juga aku puan pulang naik angkot. Sesampainya dirumah aku langsung menuju rumah aAlex, namun kata tante Ratna, Alex belum pulang, lalu kemana Alex? . aku pulang kerumah dengan hati kecewa, apakah ini yang aku takuti, Alex yang pergi meninggalkan ku.

Paginya aku sengaja berangkat lebih pagi tampa menunggu Alex, dengan kesal kutaruh tas ku dimeja. Tata melihatku dengan aneh” heh kenapa?,muka kok ditekuk gitu. Pagi-pagi udah sewot ” aku tak menggubris perkataan Tata. Selama pelajaran aku benar-benar tak konsen pikiranku selalu tertuju pada Alex. Siangnnya saat pulang sekolah ada mobil yang menghampiriku, aku berhenti dan melihat siapa di dalamnya. Seseorang keluar dari mobil tersebut ” Alex” kataku kaget , Alex hanya tersenyum saja . Kemudian dari pintu samping keluar seorang cewek cantik, Alex datang menghampiriku. Aku mundur kebelakang dan berusaha tersenyum “ hai lex, ngapain?” tanyaku acuh. Alex meringis mendengarnya” aku mau jemput kamu , tapi sebelum pulang kita makan dulu yuk,, oya Sya kenalin ini Sari pacar aku” Sari mengulurkan tangannya aku pun membalasnya dengan perasaan campur aduk ” sori lex aku ngga bisa ,mesti pulang cepet” Kataku mengelak” Ikut aja kak, nanti aku antar kok, kita kan bisa makan bareng kak,supaya lebih kenal lagi” kata Sari cewek Alex “ ya Sya, ini tu sebagai tanda maaf aku karena aku ga bisa nganter kamu tadi, sama kemarin ga bisa jemput kamu juga” ,aku tersenyum kikuk ” oh kamu inget toh,ku kira kamu lupa. “ aku benar-benar kehilangan kata-kata” Sya,ayolah” dasar ngga tahu apa kalau aku bnar-benar marah padanya . Namun akhirnya aku menerima ajakannya juga.

Di mobil,Sari banyak bercerita tentang ia dan keluarganya, sesekali Alex mengusap rambut Sari, dan itu membuat dada ku sesak. Aku membuang muka , “ Sya , kamu masih marah ya? Sya maafin aku ya Sya, jujur kemarin tu aku pulang bareng sama Sari.” Aku hanya tersenyum mendengar perkataan Alex. Benar kata Tata, suatu saat nanti Alex akan pergi darimu Sya. “ udah lah lex, ga pa-pa kok, oya Sari jagain Alex ya, soalnya Alex itu rada-rada bawel” Sari tersenyum kearah ku, aku merasa senyum itu menandakan bahwa ia lebih tahu tantang Alex kebanding aku. Saat makan pun , Alex yang biasanya suka banyak bicara kini hanya diam saja dan memandang Sari tak henti-hentinya. Aku tak suka dengan suasana ini. Pulangnya aku naik taksi , aku ngga sanggup berada di dekat Alex. Aku berbohong kalau aku akan kerumah Tata, saat itu Alex bersikeras ingin mengantarnya , namun Sari mencegahnya” lex, mungkin kak Tasya ada tugas yang harus dikerjakan. Sebenarnya aku juga ingin mengantar kakak tapi aku harus buru-buru pulang karena mama papa ku datang dari luar negeri kak, maaf ya kak. Yuk lex.” Sari menarik tangan Alex, aku berbalik dan tak menghiraukan Alex sedikit pun.

Sampai di rumah , aku lihat Alex berdiri di teras rumah ku ” ngapain?” tanyaku ketus ” kamu masih marah ya, kamu kenapa sih. Sejak kemarin berubah, telephone ngga diangkat, sms ga di bales. Kalau ada masalah cerita donk Sya?” aku menatapnya tajam tak tahu apa bahwa penyabab masalah itu dirinya. “ ngga jalan – jalan sama Sari?” tanyaku menyindir “ Sya kamu berbah, apa gara- gara aku ga jemput kamu kemarin ? “ aku diam saja, bukan, bukan itu aku pun tak tahu apa penyebabnya kata ku dalam hati . “ ya ampun Sya , kamu berubah hanya masalah kecil begitu saja kamu marah. Kamu harus mandiri dong Sya” yang selama ini ngga mandiri itu siapa bukanya dia , huh aku mendengus kesal kesabaran ku sudah mulai habis. “ bukan, dan aku bukan anak kecil lagi yang tak bisa pulang sendiri. Kamu tahu itu jadi jangan pernah mengangap ku seperti itu lagi. Lebih baik kamu pergi sana aku sudah tak butuh dirimu lagi, dan jangan pernah muncul dihadapan ku lagi” Alex tercengan mendengar kata-kata ku itu “ sya ka- kamu serius sya, tadi itu aku hanya ingin tahu kenapa kamu diam saja” aku tak peduli lagi ” huh aku nggak peduli, kamu sudah punya Sari, jadi sekarang kamu pergi saja dang ngga usah antar jemput aku lagi” kali ini Alex juga sudah tak bisa memendam kemarahannya “ baik ,kalau itu yang kamu mau Sya, persahabatan kita berakhir sampai disini dan satu lagi kamu jangan pernah menyalahkan Sari karena kesalahanmu yang egois itu. Kamu berubah Sya, aku tak tahu kenapa tapi aku merasa jauh dengan Tasya ku” Alex berbalik dan meninggalkan ku yang masih menatap punggungnya.

Aku masuk kekamar dengan perasaan kacau, sedih. “ kamu yang berubah Alex, kamu bukan Alexku lagi dan mungkin ini lebih baik lex. Karena aku tak ingin sesuatu yang seharusnya tak pernah tumbuh di hatiku ini akan menganggu mu lex” kataku lirih aku menangis dalam diam. Aku tahu, aku sangat sayang kepada sahabatku itu, melebihi rasa sayang ku terhadap diriku sendiri. Keosokan harinya aku berangkat denagn mata sembab, Tata melihatku dan perihatin, kemarin aku cerita tentang semuanya , termasuk perasaan yang tak sepantasnya tumbuh di hatiku ini “ sya, yang sabar ya, kamu harus kuat dong sya, kamu bisa tampa Alex” aku mengangguk lemah inilah keputusan yang aku ambil jadi aku harus bisa melewatinya. Seminggu telah berlalu dan aku tak pernah bertemu dengan Alex lagi, kabar yang terakhir ku dengar Alex sering pulang bareng Sari. Tentu saja Alex punya Sari yang selalu ada untuknya dan aku sudah dilupakannya.

Dulu Alex dan aku pernah mengikat janji bahwa Alex akan menjadi bintang untuk menemani bulan yang sedirian, namun kini bintang itu telah pergi. Walaupun ada bintang-bintang yang lain namun tak ada yang seterang bintang Alex. Aku berjalan menunduk sama sekali tak memperhatikan sekelilingku , dan aku menabrak seseorang. “ aduh, heh kalau jalan liat-liat dong cantik-cantik kok buta” aku segera mengangkat kepalaku dan melihat wajah itu, wajah seorang cowok yang sepertinya sedang dalam masalah karena tampangnya kacau ” maaf kamu ngga apa-apa kan ?” Tanyaku panik “ ga . ga pa-pa lain kali jalan pakai kaki jangan pakai mata” aku tersenyum masam. Semenjak kejadian itu aku dekat dengannya, cowok itu bernama topan, dia siswa pembangunan tempat Alex sekolah. Topan kenal Alex, tapi Alex tak mengenalnya” gue tahu Alex pacarnya Sari kan cewek manja nan cantik itu” aku mengernyitkan dahi mandengar perkataannya. “ oh. Jadi mereka pasangan yang terkenalya” aku mebayangkan Alex bak pangeran dan Sari sebagai putrinya, itu sungguh menyakitkan “ yah, Alex sekarang cowok popular , tapi tak sepopuler aku. Hehehe” Topan memang pandai menghangatkan suasana.

Suatu ketika Alex melihat aku dengan Topan,dan tapannya itu sungguh menyakitkan .Hampir setiap hari aku pulang diantar Topan , tapi Topan tak bisa sering-sering mengantarku karena iya harus cek-up ke dokter. Alex yang melihatku diantar Topan langsung menghadangku ” kamu pulang bareng cowok berandal itu?” tanyanya sinis ” bukan urusan mu dan jangan pernah mengatai Topan dengan cowok berandal,karena kamu tak kenal dia” kataku marah ” kamu tak tahu siapa Topan sya, Topan itu tukang rusuh disekolahku” kata- kata Alex malembut, aku mendesah pasrah ” aku tahu, dan aku tak peduli sudahlah lex aku capek jadi kamu pergi saja” aku meninggalkan Alex di depan teras dan masuk kekamar. Hatiku terasa sakit menatapnya, aku harus kuat,aku tak mau terlihat lemah di mata Alex.

Semua cepat berlalu, hingga aku jadian dengan Topan, namun hari-kehari keadaan Topan memburuk, Topan tak pernah mau member tahu aku tentang penyakit yang dideritanya, hingga suatu hari aku tak sengaja melihatnya dirumah sakit dan menguping pembicaraanya dengan dokter” Topan, kamu harus lebih banyak istirahat, lihat keadaan mu, penyakit kamu sudah menggerogoti sebagian tubuhmu , maaf Topan kalau saya harus mengatakan ini, kemungkinan besarn waktumu tinggal 1 bulan lagi, tapi itu semua tergantung kamu saja, “ aku terkejut apakah penyakit Topan sangat parah” dok, saya hanya bisa pasrah saja kan? saya sadar dok penyakit busuk ini tak akan bisa disembuhkan kan dok. Terimakasih atas bantuan dokter selama ini” ucapnya lirih.Topan keluar dari ruangan itu dengan wajah sedih. Aku berdiri dihadapannya dengan tatapan penuh tanda Tanya. Topan terkejut ” kamu, kamu ngapain disini?” aku memeluknya, benar-benar memeluknya sepenuh hati ” Topan kamu ga boleh bohong lagi sama aku, aku sudah dengar semuanya, jadi kuharap kamu jujur Topan?” kataku mendesak, hingga Topan pun mau bercerita tentang penyakitnya. Aku tercengang mendengarnya ternyata Topan sudah lama menderita penyakit HIV AIDS, “ jadi sekarang kamu sudah tahu semuanya ,kamu boleh meninggalkan aku sya, aku ngga pantas buat kamu” aku sedih mendegar itu “Topan , aku ngga akan ninggalin kamu sendirian, kamu ngga boleh ngomong kayak gitu, aku terima kamu apa adanya” kata ku tulus ” bohong , aku tahu kamu hanya mencintai sahabatmu itu Alex, aku dapat merasakannya sya , kamu tak mempunyai perasaan sedikitpun terhadapku” aku sungguh-sungguh tak mampu berkata-kata lagi” i-iya, tapi itu dulu, dan sekarang beda, walau rasa cinta belum tumbuh di hatiku tapi aku yakin aku bisa mencintaimu dengan sepenuh hatiku. “ aku benar-benar ingin belajar mencintai Topan “ sya, aku tak kecewa dengan perasaan mu, tapi aku harap kamu jangan memaksakannya, karena rasa cinta itu tumbuh dari hati bukan karena paksaan sya. Seberapa besar pun usaha kamu, kalau itu tidak disertai hati tak akan bisa sya, sudahlah aku tak pantas untuk mu . hidupku tak lama lagi sya jadi jaga dirimu baik-baik ya” aku mengis sungguh aku merasa bersalah terhadap Topan , selama ini Topan sangat baik ,tak pantasakah Topan mendapatkan cinta yang tulus Tuhan?,Topan mengantarku pulang, sampai didepan ruahku ku peluk Topan seerat-eratnya, aku tak ingin kehilangan teman sebaik topan “ Topan boleh kah , aku menemani hari-harimu sampai kau menutup mata?” aku mengucapkannya sambil berpelukan kulihat Topan mengangguk. Tak jauh dari tempat itu Alex malihat kejadian itu dengan terluka, kini ia tahu tak ada kesempatan lagi baginya.

Setelah kejadian itu aku menghabiskan waktuku bersama Topan , dan mengurus Topan walau hati ini kadang sangat merindukan Alexku. Di pantai aku dan topan bermain sepuasnya,”sya makasih ya kamu udah baik banganget selama ini,, sya aku saying kamu aku sangat mencintaimu. Terimakasih atas perhatianmu selama ini” ucapnya lirih, aku mendengarnya dengan perasaan sedih “ Topan , aku selalu ada untuk kamu” dan saat itulah Topan menghembuskan nafas terakhirnya ,aku menangis sekeras-kerasnya” Topan, Topan,, kamu jangan pergi Topannnn , aku saying kamu Topan, hiks, hiks” aku manguncang-guncang bahu Topan , namun Topan tak bergeming. Seseorang mehampiriku dan berdiri dihadapanku , aku mendongak masih tetap merangkul Topan. Alex, alex yang datang menenangkan ku” Alex, topan .Topan sudah tiada Alex. Hiks,hiks, Alex, aku tak mau kehilangan Topan …” aku menangis didalam pelukan Alex” yang sabar ya, sya aku selalu ada disisimu” kata alekx menenangkan setelah itu mayat Topan dibawa kerumahnya.Disaat pemakaman aku menangis , sedih dan merasa kehilangan” alex, aku saying Topan lex” ” Aku tahu, aku tak mau melihat mu menangis sya, jangan menangis aku sudah tahu semuanya dari Topan , dan tentang penyakitnya juga , jadi kamu harus kuat, karena topan juga sayang sama kamu sya” air mata ini tak bisa berhenti,setelah acara pemakaman Topan selesai aku pulang bareng alex” sya, kita makan dulu ya?, dari kemarin kamu belum makan” aku mengagguk kecil. Aku tak nafsu makan ,jadi makanan itu hanya kutatap saja. Bayang-bayang topan masih menghantuiku. Selama itu juga Alex selalu berada disisiku.

Sebulan telah berlalu , aku kembali menjadi Tasya yang ceria walau hati ini masih meniggalkan luka, dan selama sebulan ini hubunganku dengan alex kembali seperti dulu, namun aku tahu ada yang berubah dari sikap Alex, sudah lama ia putus dengan Sari, karena sikap manja Sari yang membuat Alex lelah. Pagi hari yang cerah Alex mengajakku ke pantai, semenjak kejadian itu aku takut kepantai karena itu akan mengingatkan ku dengan Topan, tapi karena Alex bersikeras aku pun pergi. “ sya, kamu masih mencintai topan?” pertayaan Alex membuatku bingung sekaligus ragu untuk menjawab” rasa itu masih ada sampai sekarang lex, dan tak akan pernah hilang , karena Topansudah ada dihatiku lex, dan topan salah satu bintang berharga ku” aku menjawab mantap, alex mendesah “ sya, aku mau jujur sama kamu, kalau kamu itu bulanku satu-satunya. Aku sayang kamu sya ,aku tak mau melihat kamu bersedih, sya apa aku boleh tahu siapa bintang yang paling terang dihatimu?” aku menatap mata bulat itu, dan mengangguk” kamu, kamu bintang hatiku Alex, kamu selamanya bintang hatiku” Alex tersenyum dan merangkulku erat, walau kata cinta tak terucap ctapi aku tahu alex mencintaiku dngan sepenuh hati, dan aku yakin Alex akan menjagaku” aku tak kan membiarkan sang bulan sendirian, Topan kini aku melampauimu, aku akan menjaga Tasya selamanya, karena aku mencintainya, biarkan Tasya bersamaku” tat kala bintang senja yang kulihat dipantai itu mengerling. Aku terharu mendengar perkataan alex. Kini bulan tak akan sendiri lagi, banyak bintang yang akan menemaninya , terutama bintang hatinya “ alex” aku pun menatap sunset dengan tersenyum senang. Alex merangkul bahuku dan mengecup rambutku di bawah lembayung senja. Di tempat yang dulu membuatku kehilangan seseotang kini membuatku menemukan bintangku kembali.
THE END

PROFIL PENULIS
Nama: Pramitha Agustina
Lahir: 14 Agustus 1996
Umur: 15th
Status: Pelajar di SMA N 4 SINGARAJA
Hobby: membaca novel komik, cerpen dan menulis
Facebook : tha cie kudho

Baca juga Cerpen Remaja yang lainnya.

Cerpen Cinta Remaja - Perkenalan yang Singkat

PERKENALAN YANG SINGKAT
Oleh Gufran Algifari

Sekitar dua tahun yang lalu, aku mengenalnya. Namanya Nada Anggraeni atau bisa ku panggil dia kak Nada. Pertama ku melihatnya, saat ku duduk terdiam disebuah taman yang sunyi. Aku hanya berteman dengan kesepian. Kulihat dia berjalan dengan anggun membawa sebuah buku digenggamannya. Kesepian dan kesunyian yang terjadi langsung hilang saat ku lihat dia berjalan ke arahku.
Dia langsung menyapaku.

“Hai… dik!” katanya dengan suara yang lembut.
“Iyaa kak!” jawabku dengan kaget.
“Adik kenapa?” tanyanya dengan penasaran.
“Tidak apa-apa kak” jawabku dengan gugup.

Sapaan itu membuatku terdiam sesaat. Aku bertanya-tanya “Apakah aku sedang bermimpi?”, aku langsung mencubit kedua pipiku. “Auuuuhh…..!!!” teriakku kesakitan. Kak Nada tersenyum melihat aku melakukan hal bodoh itu.

Kak Nada kini duduk di sampingku, kami bercerita tentang sekolah. Aku tidak bisa melakukan apa-apa saat di dekatnya, kuhanya memandangi rerumputan dan bunga-bunga yang ada di sekitar. Suara ranting yang bergesekan memberikan suara yang dapat memecahkan keheningan di antara kami berdua. Tiba-tiba kak Nada menepuk pundakku dan berkata.

“Dik, kakak pulang dulu yah? Udah sore nih.” Katanya
Aku kaget dan langsung berdiri di hadapannya.
“Iya kak, nanti kakak dicari oleh orang tua kakak” kataku dengan bahagia.

Cahaya senja menapaki tempat aku berdiri. Membuat mata ini terpejam karena cahaya berwarna jingga yang mengarah ke pupil mataku. Malam mulai menutup hari, sekarang aku akan pulang dan melewati jalan setapak yang sunyi dan di kelilingi oleh pepohonan yang rimbun menambah kesan bahwa sepinya hidupku.

Keesokan paginya sinar mentari telah berada tepat diufuk timur, saat sang mentari kembali menyinari duniaku. Aku melawan rasa kantuk yang sangat menggoda. Tapi, sebagai orang yang taat beragama aku melawan rasa kantuk itu untuk menjalankan ibadah sholah subuh. Setelah sholah aku menuju kamar mandi untuk membersihkan badan ini, kemudian setelah badanku bersih, aku langsung memakai seragam sekolah dan menuju ke sekolah untuk menemukan cerita baru. Sekarang aku sudah kelas VIII dan kak Nada kelas IX di SMPN 1 Bulukumba

Sesampai di pintu gerbang sekolah, aku kembali terdiam dan terpaku saat kak Nada berjalan di sampingku. Aku langsung berhenti berjalan.

Tiba-tiba kak Nada menepuk pundakku.
“Kenapa berhenti? Ayo jalan!” katanya dengan senyum manisnya.
“………” aku hanya diam dan menatapnya.

Sekali lagi dia tepuk pundakku dan kali ini dia langsung mengenggam jemariku lalu menarikku masuk ke sekolah. Sesuatu hal yang sangat indah di pagi yang berudara dingin. Sesampai di parkiran kami berpisah karena ruagan kelas kami berjauhan. Sesampai dikelas kuterduduk dan merasa kesepian di antara hiruk pikuk kelasku yang mayoritas kaum hawa dibandingkan dengan kamu adam.

Aku tak sabar menunggu bel istirahat berbunyi. Karena aku akan ke perpustakaan sekolah untuk bertemu dengan kak Nada. Sekitar sejam aku memperhatikan penjelasan dari guruku. Saat ku mendengar bel sekolah berbunyi, aku tak sengaja berteriak, “Yeeeeee…..!!” semua teman-temanku melihatku dan menertawaiku melihat apa yang kulakukan.

Setelah membereskan buku dan pulpen, aku langsung bergegas menuju perpustakaan sekolah. Sebelum menjelajahi buku-buku yang tertata rapi, aku menulis namaku dulu di buku pengunjung dan mencari nama kak Nada. Setelah itu selesai, aku memulai penjelajahanku di buku-buku yang banyak, setelah mendapatkan apa yang kucari, aku langsung duduk disamping kak Nada. Ku duduk disamping kak Nada, aku butuh modal nekad yang besar untuk melakukan itu. Sesekali kami saling menatap tanpa terucap kata sama sekali. Aku menganggap kak Nada sebagai saudaraku, meskipun dia adalah kakak kelas tapi, dia sangat berarti bagiku. Dia memberikan sehelai kertas yang bertuliskan “ AKU TELAH TERBIASA DENGAN HAL ITU”, awalnya kutak tau apa makna dari kalimat itu. Tak berapa lama kemudian bel sekolah berbunyi itu artinya kami harus ke kelas. Saat merapikan kursi kak Nada langsung membisikkan kata yakni, “Dik, itu prinsip kakak..”. mendengar bisikan itu aku langsung bertekad untuk menggunakan prinsip itu.

Percaya atau tidak, banyak yang menganggap aku dan kak Nada pacaran. Tak tau gosip ini beredar dari siapa. Tapi gosip ini menyebar bagai angin yang selalu berada di sekeliling kita. Aku kembali menuju ke kelas karena kak Nada akan ke kelasnya. Pelajaran kali ini adalah bahasa Indonesia. Kami di beri tugas untuk membuat sebuah puisi. Dan aku membuat

Sebuah puisi yang berjudul “Kesepianku”.
Kesepianku

Ku terduduk disini
Hanya sinar lampu yang menyinari
Hanya sepi yang menemani
Tak ada seorang pun menemani

Mungkin aku tak layak
Mungkin aku tak pantas
Mungkin aku tak dapat
Mendapatkan kebahagian dunia
Bel tanda pulang pun berbunyi, aku mengakhiri petualanganku hari ini disekolah. Ku berjalan keluar sekolah bersama kak Nada. Setiap hari bersama kak Nada membuatku terbiasa berada di dekatnya.

Selama ini aku berada di antara kesunyian. Tapi, dengan hadirnya kak Nada kesepian itu mulai musnah. Kini kebahagian bersama kak Nada telah memulihkan segalanya. Berbagi suka dan duka bersama kak Nada adalah hal terindah yang pernah aku alami. Aku berdoa “yaa.. tuhan, kumohon agar waktu tidak berputar begitu cepat!” pintaku dengan penuh harap. Kadang aku menyesali diriku karena aku tidak bisa membuat kak Nada tersenyum di saat aku berada didekatnya.

Sesampai dirumah aku langsung merebahkan diriku di ranjang. Aku membayangkan jika kak Nada sudah lulus dari sekolah ini, mungkin aku akan seperti pulpen tanpa tinta. Disimpan dan diacuhkan. Sekitar seminggu lagi kak Nada akan melaksankan Ujian Nasional.

Malam kembali menutup hariku, kini aku lelah dan ingin beristirahat. Tapi, mataku tak ingin tertutup karena membayangkan hal yang memilukan itu dan menerka-nerka apa yang terjadi besok. Kuingin hariku selalu bahagia, bersama-sama dengan kak Nada.
Kini mataku terasa berat dan kini ku terlelap dengan suara tetesan air hujan yang jatuh ke atas permukaan bumi dan ditemani oleh hawah dingin yang menusuk kaki tapi, menambah nikmatnya malam ini. Ku bermimpi dan berteriak menyerukan namanya, “kak Nadaaaa…..”, aku terbangun dari mimpi yang tak jelas ini. Mungkin karena kak Nada selalu berada dibenakku.

Mimpi ini membuat tenggorokanku kering, aku langsung berjalan menuju dapur untuk mencari gelas untuk ku tempati air sebagai pelepas dahagaku ini. Saat minum ku mendengar suara kehidupan malam yang terjadi disekitarku. Suara jangkrik-jangkrik yang memilih nada yang harmonis bagiku dan dapat memecahkan kesunyian malam ini. Setelah minum aku langsung menuju ranjang dan melanjutkan tidurku.
Keesokan paginya aku hanya terbaring dikasur karena hari ini libur UN. Sekitar seminggu aku libur, hanyut dalam kesunyian. Aku sibuk dengan kesibukanku yakni dengan bermain game online, orang tua dan adikku juga sibuk dengan kesibukan mereka.

Terkadang aku ingin libur karena aku dapat terbebas dari tugas sekolah yang menumpuk. Tapi terkadang juga aku ingin sekolah karena aku rindu suasana sekolah tempat dimana ku dapat mendapatkan pengalaman baru bersama teman-teman dan terutama kak Nada.

Besok aku akan ke sekolah karena besok sudah sekolah. Rasanya aku tak ingin ke sekolah sebab kak Nada tidak datang ke sekolah. Tapi apa boleh buat aku harus ke sekolah. Seperti hari-hari biasanya tapi kini berbeda tanpa kak Nada berjalan disampingku. Jam istirahat ku habiskan ditaman sekolah, dan tidak ke perpustakaan. Ini terjadi selama sebulan lebih dan semua terasa seperti dulu, iya yakni kesunyian. Aku dengar, besok akan diadakan perpisahan siswa kelas IX disekolahku. Itu berarti besok saat yang tepat untuk meluapkan rasa rinduku kepada kak Nada.

Aku pulang dengan wajah yang murung. Aku berjalan dengan pelan memerhatikan semuanya. Aku berfikir kalau hewan-hewan ini sedang menatapku. Mungkin mereka bertanya-tanya “Kenapa anak muda itu?”, ahh itu hanya khayalan belaka. Tiba dirumah aku langsug berbaring karena udara dingin yang menusuk kaki yang nikmat untuk tidur.

Aku tertidur hingga sang mentari kembali keperaduannya. Aku terbangun untuk makan dan mengerjakan tugas dari guru tadi waktu disekolah. Setelah semua selesai aku
langsung tertidur karena lelah mengerjakan tugas yang banyak tadi.

Keesokan paginya, aku tak kuasa berjalan karena ku tau hari ini adalah hari yang menyedihkan. Berpisah dengan kak Nada itu sungguh berat. Dia adalah sosok kakak yang sangat berharga bagiku.sekitar dua tahun lalu ku mengenalnya tapi itu waktu yang singkat. Tapi sebagaian orang yang mengatakan itu lama. Tapi itu singkat. Saat berjalan menuju aula sekolah, aku dan kak Nada berpelukkan, kurasakan hangat kasih sayang dari seorang kakak yang dapat membuatku bahagia. Hingga kulihat dia menteskan air matanya.

Aku langsung memegang kedua bahunya dan berdiri di hadapannya.
“Kak jangan menangis donk, adik juga sedih melihatnya”
“Kakak gak nangis kok dik, kakak bahagia dapat bersama adik”
“kitakan bisa bertemu lagi tahun depan di SMA”
“Adik janji yah?”
“Iya kak.. adik janji kok”

Momen indah ini tidak berlangsung lama, aku berdiri diantara kesedihan yang melanda kakak kelas yang sudah ingin meninggalkan guru dan adik-adik kelasnya. Setelah acara selesai aku langsung menghampiri kak Nada untuk menuju pintu gerbang dan kak Nada pun pulang.

Sejak saat itu aku tidak pernah bertemu dengan kak Nada lagi. Setiap aku ke rumahnya dia tidak ada, mungkin dia sibuk dengan kesibukannya sendiri. Aku kembali menyusuri jalan hidup yang hanya berisi kesunyian. Selamat jalan kak Nada.
SELESAI

PROFIL PENULIS
Nama Gufran Algifari
Aku lahir di Watampone, 2 April 1998 sulawesi selatan dan suka sastra

Baca juga Cerpen Cinta, Cerpen Remaja dan Cerpen Persahabatan yang lainnya.

Cerpen Cinta Romantis - Cinta Bersemi Di Biru Putih

CINTA BERSEMI DIPUTIH ABU-ABU
Oleh Agnes Oktavia Inggar Damayanti

Hari pertama masuk SMP waktu yang membuat Angel menjadi dag....dig....dug hatinya. Saat dia telah diterima di SMP Sidokah 1 yah...suatu kebanggan layaw. Sebelum dia diterima kakaknya yang bernama One menyuruhnya untuk merubah penampilannya yang Cupu abis itu yang disuruh rebonding, smoothing, creambath yah semacam itu pokoknya tapi sayangnya ya itu lah Angel gak tertarik pada dunia fashion dan glamour itu, “ aduuhh...dek kamu itu sudah SMP tapi penampilanmu ituloh masih Playgroup banget” ejekan kakaknya. “ udahlah...gak usah ikut campur masalah kepribadianku deh kak, masalah buat kakak hmmmmmm.. “ kata Angel sambil memarahi.

Keesokan harinya, Angel memulai masuk sekolah dengan kebiasaan Sdnya biasalah sebelum masuk gerbang sekolah dia selalu membeli jajan kesukaannya DONAT yah..seperti badannya sekarang sedikit seperti Donat tanpa body menarik. “ aaaaaaaa....sisy itu sexy banget sih” ucap Angel sambil teriak. “ haaaa...loe masih waras kan ta gak biasanya kamu meneliti orang sambil bilang sexy waduuhhh...” ucap Sisy dengan heran. “ aduuuhhh....fikiranmu sungguh..” sautan Angel yang belum habis perkataanya. Kriiiiiiiiinnnnnnnngggggggg.... semua murid bergegas cepat masuk gerbang karena ketakutannya dengan Bu Sukinem sang guru terkenal cerewet. “ nanti aja kita lanjutin...si “ bisik Angel sambil jalan.
“ Aduhhhhhh...perutku melilit ah pasti gara-gara kebanyakan makan donat nih, Si anterin aku ke toilet donk. “ kata Angel. Berjalan menuju toilet yang cukup jauh dari kelas membuat Angel kesal karena kalau dia lari pasti kebrojolan. Sambil memegangi perutnya tidak sadar mereka berdua melewati ruang kelas tepat di 9a. Tak sadar seorang cowok bernama Niko keluar kelas ingin duduk di teras kelas. “ Si....sisy Sisy ada pangeran Si” kagum Angel pada cowok itu. Yang mulanya Angel kesakitan perutnya, setelah melihat cowok itu seakan perutnya sudah lega. “ 1 2 3... WoooooooowwwwwWWWww woOOooWwWw it’s amazing “ ucap serentak Angel dan Sisy dengan gaya Cherrybelle.

Sesaat melihat Niko, Angel langsung terpesona melihatnya seakan dunia ini miliknya seusai dari toilet Angel langsung kembali ke kelas. Di kelas aat pelajaan Bahasa Inggris yah... guru paling humoris di SMP itu. Saat ada tugas disuruh acungkan tangan untuk kata pengungkpan perasaan dalam bahasa inggris Angel langsung terpancar fikirannya pada kakak kelas cowoknya tadi. Dengan semangat Angel mengacungkan tangannya dengan berkata BOY I LOVE YOU, I MISS YOU, I HEART YOU namun dengan semangat pula teman-teman sekelasnya menyerentakkan dia dengan kata “ huuuuuuuuuuuuuu...si cupu lagi cinta monyet “ ejek teman-temannya. Mendengar kata-kata itu Angel langsung memendam rasa dendam pada teman-temannya. “ lihat aja besok...” ucap dalam hati Angel.

Pada malam hari Angel masih saja kefikiran antara omongan kakaknya dan teman-temannya. Dia sempat ingin mengikuti solusi kakaknya yang begitu perhatian masalah fashion Angel. Dan ia akan mengikuti solusi itu karena ia juga ingin membuktikan pada teman-temannya, juga agar Niko terpsona dengannya. “ kakkk...... bantuin aku donk aku ingin merubah diriku nih biar lebih cantik lah..” kata Angel. “ besok kamu bangun pagi-pagi deh “ kata Kak One.

Keesokan pagi tepat jam 5. Angel semangat melakukannya demi Kak Niko itu. “ kak...bangun ayooo dandanin aku “ semangat Angel. Setelah 1 jam berdandan tidak sia-sia hasilnya sangat bagus. “ woOOooooWwWwww.....cantik banget gue kak” kata Angel. “ yayalah...sapa dulu kakaknya “ ujar kak One. “ 1 2 3 ... we are beautiful beautiful beautiful kita cantik cantik dari dulunya aaaa “ nyanyi riang gembira Angel dan Kak One.

Setelah dia berangkat sesampai gerbang ia tepat bersamaan masuk dengan Andre. Tak sadar juga Andre melihat Angel dengan sejuta sejuta senyuman “ hay...” kata Niko padanya. Dengan kaget ia pasti membalas senyuman dan sapaan Niko “ hay juga...kakak “ ujar Angel dengan rasa dag dig dug sekali. Hari itu adalah jam kosong seharian penuh Andre menghampiri dia saat dia keluar dari toilet ia mengirimkan surat kecil untuknya. Dalam hatinya pastinya sangat bahagia karna tidak pernah ia duga hal ini akan terjadi. Saat ke halaman sekolah bergandengan tangan dengan sahabat setinya Sisy semua murid SMP itu terpanar tatapannya pada Angel karena menawan dan cantiknya Angel yang semulanya cupu abis dehhhhh.

Saat ia ketemuan di pohon cinta taman di SMP Malaika 1 dengan Niko saat itu juga moment ajaib muncul. “ Angel...aku suka kamu mau gak kamu jadi pacar aku “ tembak Niko. Dengan senang dan wajah dan hati berbunga-bunga, Angel langsung teriak “ mauuuuuuuuuuuuuuuuu bangettttttttttt.............dari awal ketemu aku suka banget sama kamu kak “ teriaknya . Dan saat itulah cinta mereka berdua bersatu dan gosip itu telah beredar pada murid SMP itu dengan kaget pula murid SMP itu serentak berkata “ 1 2 3 wooooOOoooWWWWwwwwwooWw..............banget “ dengan gaya kebiasaan Okta dan Sisy.

Dan saat itulah mereka berpacaran dan cinta mereka bertahan lama dan hal yang tak pernah dilupakan tentunya Masa SMPnya. Karena “ CINTA BERSEMI DI BIRU PUTIH “.

PROFIL PENULIS
Hay semua...
Nama : Agnes Oktavia Inggar Damayanti
TTL : Batu, 4 Juli 1999
Sekolah : SMPN 02 Batu
Facebook : Agnes Inginn Jenius
Twiter nya lupa aku !

Aku itu cerewt..aku jarag keluar rimah di rumah yah belajar aja law gak ada PR q biasa menulis seperti Cerpen

Baca juga Cerpen Cinta dan Cerpen Romantis yang lainnya.

Cerpen - Cinta dan Persahabatan

CINTA DAN PERSAHABATAN
Oleh Dadang Destyawan

Suatu pagi di sekolahan SMP ,seperti biasanya ada dua orang siswa yang selalu bersama dan bercanda riang ,yaitu IPIN dan MEY-MEY. Mereka adalah murid SMP sekaligus mereka sahabat setiap harinya di sekolahan mereka selalu bersama dan bercanda riang. Mereka bagaikan sahabat yang tak terpisahkan oleh waktu.

Suatu ketika Ipin merasakan rasa yang berbeda ketika bertemu dengan Mey-Mey,saat itu Ipin tak mengetahui kalau rasa yang ia punya itu adalah rasa cinta pada Mey-Mey. Hari demi hari Ipin lewati dengan penuh tanya, dia selalu bertanya pada dirinya sendiri “rasa apakah yang aku rasakan pada Mey-Mey?” tanya Ipin pada hatinya sendiri. Esoknya dia baru mengerti rasa itu, ternyata rasa jatuh cinta pada sahabatnya sendiri.

Saat tiba waktu TOUR kelas XIII dia ingin mengatakan rasa yang ia rasakan pada Mey-Mey tapi dia masih ragu-ragu dengan jawabannya akhirnya dia hanya simpan rasa itu. Saat hari ulang tahun Ipin tiba dia teringat lagi pada rasa yang disimpannya dulu. Akhir pada malam itu dia menyatakan rasanya pada sahabatnya...
“Mey-Mey aku ingin bicara sesuatu tapi kamu jawab yang jujur y?” tanya Ipin...
“ Iya mau tanya apa Ipin?” jawab Mey-Mey.....
“Sebenarnya aku ingin katakan ini dari dulu tapi takut kamu jawab yang berbeda dengan yang aku pikirkan. Dit aku sebenarnya suka sama kamu, kamu mau tidak jadi pacarku?” tanya Ipin agak ragu-ragu....
“ tenyata rasa yang kamu rasakan itu sama dengan rasa yang aku rasakan pada kamu Ipin, tapi aku tidak bisa....” jawab Mey-Mey....
“ ada apa Mey-Mey?” tanya Ipin....
“ aku sebenarnya juga suka sama kamu tapi aku tidak bisa, karna aku juga sudah punya pacar...maaf ya Ipin” jawab Mey-Mey.....
“ kamu sudah punya pacar. Aku kok baru tau ya, ya sudah kalau memang tidak bisa tidak apa-apa...” jawab Ipin dengan sedikit kecewa.....
“ maaf sebelumnya aku belum cerita tentang itu. Kamu tidak apa-apakan Ipin?” jawab Mey-Mey sambil bertanya lagi.....
“aku sedikit kecewa saja tapi tidak apa-apa kok Mey-Mey....” jawab Ipin dengan menahan tangisnya...
“maaf ya Ipin, sekarang kita jalani hari-hari seperti dulu saja ya. Kita tetap sahabatankan Ipin?”Tanya Mey-Mey dengan rasa menyesal....
“ kita tetap sahabatan kok...”jawab Ipin......
Akhirnya setelah apa yang Ipin lakukan gagal, rasa kecewa itu terus menghantui ia sampai saat malam dia menangis dan gelisah terus-menerus. Saat itu dia bilang pada dirinya sendiri kalau akan merahasiakan isi hatinya pada siapapun walaupun itu sahabatnya Mey-Mey.

Esoknya saat dia berada di warnet dia lihat facebook milik Mey-Mey, ternyata memang benar Mey-Mey telah punya pacar. Saat itu Ipin tak sengaja membaca percakapan Mey-Mey dengan pacarnya. Ternyata pacarnya tak menginginkan Ipin ada disamping Mey-Mey. Setelah Ipin baca itu dia mulai hancur. Saat hari itu juga pas malam Ipin mengatakan rasa kekecewaannya dan ingin pergi meninggalkan Mey-Mey karna pacarnya Mey-Mey tak menginginkan Ipin ada disebelah Mey-Mey....
“Mey-Mey aku ingin katakan satu hal saja untuk yang terakhir kalinya” bilang Ipin dengan sambil menangis di dalam kamarnya....
“kok yang terakhir kalinya? Ada apa Ipin?” tanya Mey-Mey dengan rasa khawatir....
“maaf Mey-Mey aku tadi siang baca percakapanmu melalui facebook dengan pacar kamu. Pacar kamu tak menginginkan aku ada disebelah kamu jadi sekarang kita cari jalan masing-masing saja y...” bilang Ipin yang sudah tidak bisa menahan air matanya....
“Ipin jangan tinggalkan aku. Aku masih butuh kamu, walaupun kamu bukan siapa-siapa aku tapi kamu sudah aku anggap seperti saudara aku sendiri. Tolong jangan pergi ya Ipin.” Jawab Mey-Mey saat itu juga meneteskan air mata...
“ maaf Mey-Mey aku tidak bisa lanjutin hubungan ini karna aku sudah terlalu sakit dengan keadaan ini. Paling kamu sebenarnya juga tidak menginginkan aku berada disamping kamu jadi mulai sekarang kita jalani hari-hari dengan sendiri-sendiri saja ya. Aku akan mengingatmu bahwa kamu adalah sahabat yang terbaik yang pernah aku miliki. Terima kasih atas semuanya, maaf jika selama ini aku punya kesalahan....” jawab Ipin dan itu kata-kata terakhirnya....
“tolong Ipin jangan tinggalkan aku, aku masih menbutuhkan kamu....” jawab Mey-Mey dengan rasa yang sudah tercampur...

Saat itu sudah tidak dibalas SMS dari Mey-Mey, karna Ipin sudah cukup dengan rasa sakit yang ia terima dan sekarang ia ingin jalani hari seperti biasanya walaupun tanpa adanya Mey-Mey. Akhirnya persahabatan mereka putus di tengah jalan karna Ipin kecewa dengan Mey-Mey. Saat iu pula Ipin berfikir harus melupakan Mey-Mey walaupun akan berat dia tetap berusaha sekeras tenaganya sampai dia jatuh sakit....

Akhirnya Ipin bisa melupakan Mey-Mey tapi hanya sebentar saja. Dia hanya bisa melupakan Mey-Mey dalam waktu tidak lebih dari 2 bulan, & sekarang rasa itu muncul lagi saat hari ulang tahunnya Ipin.

Sebenarnya dia masih sayang dengan Mey-Mey. Mey-Mey pun juga masih sayang dengan Ipin. Akhirnya disuatu hari Ipin berfikiran untuk kembali menjalin persahabatan dengan Mey-Mey tapi dia takut kalau Mey-Mey tak butuhkan dia lagi. Di malam hari yang sama akhirnya Ipin memutuskan untuk mencoba kembali kepada Mey-Mey.
“Mey-mey maafkn ak y slma ni ak tnggalkn kmu. Ak mmang tdak akn bsa lpkan kmu krna mngkin kmu yg bsa isi hati ni, jd maukah kmu kmbli mnjlin prshbtn dg.ku??? jka tdak mau tdak apa-apa kok Mey-mey...” tanya Ipin yang merasa bersalah...
“Tdak apa-apa kok Ipin. Shrusny ak yg mnta maaf krna sdah buat kmu kcwa. Ak mau kok kita shbtan lgi Ipin tp jnji jgn tnggalkn aku y???” jawab Mey-mey dengan rasa senang...
“Aku akn cba tepati jnji itu Mey-mey.”jawab Ipin..

Akhirnya mereka menjalin persahabatan lagi tapi yang mereka jalani bukanlah seperti rasa persahabatan tapi seperti orang berpacaran.
Apakah ini yang dinamakan dengan cinta sejati/sahabat jadi cinta??? Tolong coment.nya y....;’)

Baca juga Cerpen Cinta dan Cerpen Persahabatan yang lainnya.

Cerpen Cinta - Bahagia Itu Sederhana

BAHAGIA ITU SEDERHANA
Oleh Murni Oktarina

Perasaan hangat saat merasakan rasa istimewa, melambungkan angan-anganku sejauh-jauhnya hingga tak terjamah lagi oleh mata manusia manapun. Keberanian menyeruak dari hati yang terdalam menepiskan rasa ragu atas perasaan yang tengah ku rasakan kini. Sejenak aku mencoba singgah dan saat itu juga aku tak mau pergi lagi. Masih tetap singgah walau mungkin tak terlihat. Hanya bisa menepi dan bersembunyi di balik dinding yang bernamakan kerahasiaan. Sungguh aku tahu hal ini tak mudah, namun aku sudah terlanjur terbawa arus atas sosoknya yang indah di pandanganku. Aku merasakan kebahagiaan. Bahagia yang sederhana ketika merasakan rasa istimewa.

Tetapi terkadang ada perih yang aku rasakan. Terkadang juga ada sedikit kebahagiaan yang aku dapatkan. Tinggal bagaimana aku bisa memaknai dan sampai sejauh mana aku sanggup bertahan akan perasaan tak terbalas ini. Aku hanya manusia yang memiliki hati dan kebetulan merasakan rasa istimewa pada manusia yang juga memiliki hati. Bedanya denganku, manusia yang bernama Diraz tak memiliki rasa istimewa pada manusia yang bernama Mikha. Kini aku terdampar di tengah lautan hatinya. Aku tenggelam dalam lembah perasaanku. Tak akan ada yang bisa membawaku ke daratan karena besarnya ombak cinta yang tengah menggulungku. Tapi sungguh aku merasakan bahagia. Bahagia itu sederhana ketika kita jatuh cinta.
***

“Aduh, sakit!” keluhku meringis saat kakiku bersenggolan dengan kursi di depanku.
Perlahan aku duduk dan memulai mengurut-urut kakiku yang terkena benturan kursi tadi. Gara-gara terpana melihat Diraz, kakiku merasakan nikmatnya bersentuhan dengan kursi. Pedih terasa di bagian kakiku, tapi aku merasa bahagia, masih bisa melihat Diraz hari ini.
“Nih kartu kuliahmu, Kha. Eh, kenapa kakimu diurut-urut seperti itu?” tanya Sonya mengamati tanganku yang menari-nari di atas kakiku.
Aku tersenyum menahan sakit, “Terbentur di kursi itu, Son.” kataku sambil menunjuk kursi di depanku.
“Kok bisa? Ada-ada saja kamu Mikha. Aku bantu mengurut kakimu ya.”
Beberapa menit kemudian setelah aku merasa kaki ini sudah cukup baikan, kami melangkah keluar ruangan dan menuju ke kantin untuk mengisi perut yang berontak meminta asupan energi. Lagi-lagi, sosok Diraz lewat di hadapanku. Kali ini aku berusaha untuk tidak tersandung kursi atau hal lain yang dapat menimbulkan kerugian pada anggota tubuhku. Sedikit gugup aku mencoba tenang membawa mangkuk yang berisi bakso favoritku ke salah satu meja yang telah ditempati Sonya. Begitu tampak kebencian di wajah Diraz saat dia tak sengaja menoleh ke arahku tadi. Aku tak tahu harus bagaimana, mau minta maaf tapi aku takut malah akan membuatnya marah
***

Hal rutin yang aku lakukan setiap pukul delapan malam adalah online lalu log in ke akun facebook. Kemudian membuka profil facebook Diraz. Hanya dengan melihat-lihatnya aku merasakan bahagia. Walau hampir setiap hari ketemu dan melihat Diraz karena kami selalu satu ruangan saat kuliah, aku tak pernah bosan melihat-lihat facebooknya sekedar ingin tahu keadaannya atau apa saja yang dia lakukan seharian ini dan tentu saja tak lupa melihat komentar-komentar dari setiap status yang dia tulis di sana. Sebenarnya sampai sekarang aku masih takut-takut untuk melihat-lihat profil facebook Diraz, takut jika ketahuan oleh orang lain. Maka dari itu aku hanya membuka profilnya jika sudah berada di rumah Sekarang aku tidak lagi menjadi teman akrabnya juga teman di akun facebook Diraz sejak kejadian dua minggu yang lalu. Diraz yang telah berhasil mencuri hatiku, dia juga yang berhasil membuatku merasakan malu yang cukup besar pada kejadian dua minggu yang lalu.
Aku termenung membaca komentar dari statusnya 15 menit yang lalu.
‘Maafkan aku, aku lakukan ini demi kebaikanmu’
Komentar:
Clarabela Assyifa : ‘Dimaafkan yank, :D’
Diraz Pranata : ‘Hahaa Bela.’
Clarabela Assyifa: ‘Kenapa ketawa yank?’
Bela memanggil Diraz “yank”? Apa benar gosip yang ku dengar beberapa hari yang lalu kalau Bela menyatakan cinta ke Diraz dan Diraz menerimanya. Tapi kenapa masih berstatus lajang, belum ada perubahan status hubungan di facebooknya Diraz jika mereka telah resmi jadian. Setetes air bening keluar dari mataku. Tak sengaja dan tak ku ingini. Aku menghapus air bening itu dari pelupuk mataku dan tersenyum. Mikha, kamu sudah terlanjur terdampar dan tenggelam di hatinya. Saat ini hanya ada satu yang bisa dilakukan. Ikhlas. Dengan begitu kamu akan merasa bahagia tanpa harus memiliki hati dan cintanya. Aku mengatakan kata-kata itu dalam hati guna menghibur diriku sendiri. Di depan laptopku yang masih menyala, aku melamun dan mengenang kembali kejadian dua minggu yang lalu. Kejadian yang tak bisa ku lupakan.
“Teman-teman, lihat nih. Si Mikha lagi membuka profil facebook Diraz loh!” teriak Bela sambil merebut laptopku.
Aku cemas dan berusaha merebut kembali laptop itu dari tangan Bela. Tapi, kerumunan teman-teman yang penasaran membuat aku kesulitan. Aku hanya terdiam. Tak berapa lama kemudian Diraz datang dan langsung diseret Bela untuk melihat laptopku.
“Mikha benar-benar menyukaimu Diraz. Coba cek saja di folder documentnya, foto-fotomu yang di facebook hampir semuanya didownload. Dasar cewek tak tahu malu,” caci Bela sambil memandang sinis padaku yang hanya bisa tertunduk pasrah.

Diraz melihat-lihat isi document di laptopku, wajahnya berubah ketika menemukan foto-fotonya ada di laptopku. Pandangannya beralih memperhatikan diriku yang berdiri kaku.

Tiba-tiba, gubraakk…!
Diraz memukul meja dengan keras hingga laptopku bergeser dan hampir terjatuh. “Hapus semua foto-fotoku! Jangan ganggu aku, aku tak sudi disukai oleh cewek sepertimu!” bentak Diraz emosi dan seketika melangkahkan kakinya menjauh. Bela tersenyum mengejek padaku kemudian menyusul Diraz yang sudah tak terlihat lagi.

Begitu ku sesali apa yang telah terjadi padaku waktu itu. Sungguh rasa malu sangat aku rasakan saat itu hingga sampai sekarang aku masih dihantui rasa malu dan bersalah. Aku tak berani lagi menatap Diraz secara langsung ataupun bertemu dia. Memang benar apa yang dikatakan Bela jika aku tak pantas untuk menyukai apalagi mencintai Diraz, cowok yang memiliki banyak kelebihan dan idola para gadis di kampusku. Jadi aku harus melupakan perasaanku pada Diraz. Namun, Sonya bilang padaku kalau rasa suka atau cinta itu adalah hak masing-masing manusia. Jadi sah-sah saja dan tak ada yang bisa melarang. Aku lebih memilih apa yang dikatakan Sonya karena memang aku tak sanggup membunuh perasaan ini. Aku akan berusaha agar perasaan ini terjaga dengan baik sehingga tak ada lagi seorang pun yang tahu.
***

Aku adalah makhluk biasa yang mempunyai rasa cinta pada seseorang. Sebenarnya memang tak salah jika kita mencintai seseorang. Tapi, kenapa Diraz sampai begitu benci padaku yang mencintainya. Sampai saat ini aku tak menemukan jawaban itu. Namun aku tak akan ambil pusing. Sudah cukup bagiku hanya merasakan cinta ini, mengagumi dari jauh dan yang terpenting Diraz bahagia dan baik-baik saja maka aku pun turut bahagia. Cinta tak bisa dipaksakan, cinta tak harus memiliki dan cinta tetaplah cinta yang hanya bisa dinilai oleh hati.
“Mikha, kamu baik-baik saja, kan? Dari tadi aku perhatikan dirimu melamun terus. Ada masalah sahabatku? Cerita saja!” ujar Sonya dengan suara pelan karena kami sedang kuliah dan dosen lagi memberikan penjelasan di depan dengan suara lantang.
Aku hanya menggeleng lalu tersenyum dan mengalihkan pandanganku ke sebelah kanan agak ke depan. Aku menatap sosok Diraz dari belakang.
“Ooh, aku tahu. Tentang Diraz ya? hehe, cerita saja sehabis kuliah nanti, Kha!” kata Sonya sambil mencubit gemas pipiku.
Hanya meringis yang bisa ku lakukan akibat cubitan Sonya. Sudah menjadi kebiasaannya mencubiti pipiku yang katanya buat gemas. Biasanya aku akan membalas mencubit pipinya juga, tapi aku ingat kondisi jika saat ini kami sedang mengikuti perkuliahan. Satu jam kemudian sang dosen telah meninggalkan ruangan. Aku mengambil botol minum dari dalam tasku dan meneguknya sedikit demi sedikit.
“Ayo donk cerita, cerita, cerita!” Sonya membalik kursi dan menghadapku. Wajahnya yang imut terlihat makin imut jika matanya memancarkan rasa penasaran.
Setelah Diraz dan teman-teman yang lain sudah pada keluar, aku menceritakan semua yang aku rasakan, aku yang tak bisa menghilangkan rasa istimewaku pada Diraz, aku yang bingung kenapa Diraz terlihat membenciku dan sangat terganggu jika aku mempunyai rasa suka padanya.
“Begitulah, Son. Aku hanya berharap saat ini Diraz, Bela dan teman-teman yang lain menyangka kalau aku sudah benar-benar melupakan Diraz dan tak lagi menyukainya,”
“Aku doakan itu Mikha. Kagum deh pada dirimu yang sanggup menghadapi perasaan seperti ini. Menyimpannya dan menahannya hingga sekarang. Aku akan bantu mencari tahu kenapa Diraz bersikap seperti itu padamu. Sahabatku ini kan gadis yang cantik, lucu, baik hati dan pintar pula. Bila dibandingkan dengan si Bela yang jahat itu, kamu lebih segalanya dari dia. Yakinlah kalau Diraz lebih memilihmu daripada Bela. Sebelum kejadian yang gara-gara Bela itu, Diraz kan baik-baik saja padamu seperti biasanya, duduk berdekatan dengan kita, masih ngobrol dan dia masih sering jahilin kamu. Mungkin ada sesuatu hal yang membuat Diraz berubah seolah membencimu terus-terusan Mikha,”

Pikiranku menerawang dan mencerna perkataan Sonya. Benar juga, sejak Diraz tahu kalau aku menyukainya itulah yang membuat sikapnya berubah dan membenciku. Sangat aku sesali tindakan Bela yang waktu itu membuatku malu dihadapan Diraz dan teman-teman kuliahku. Seandainya itu tak terjadi tentu sekarang aku masih bisa berteman dan dekat dengan Diraz. Aku merasa bangga bisa dekat dengan Diraz dibanding para cewek-cewek lainnya. Bela yang sudah lama menyukai Diraz saja tidak terlalu dekat. Malah Diraz pernah bilang jika dia agak risih dengan Bela yang agresif.
“Hanya dengan kamu aku merasa nyaman Mikha,” kata Diraz kira-kira sebulan yang lalu saat kami masih sebagai teman dekat.

Aku tersenyum mengingat kenangan yang kurang lebih sudah dua tahun kami lalui bersama, yang awalnya kenal karena masuk organisasi yang sama hingga menjalin pertemanan yang sangat akrab. Pada akhirnya aku merasakan jatuh cinta padanya sekitar enam bulan yang lalu. Rasa cinta itu hanya aku simpan dan berusaha tak ada yang tahu sekalipun pada Sonya, sahabatku dari SMA. Namun, tak ku sangka akan ketahuan oleh Bela yang tak suka padaku karena aku dekat dengan Diraz. Terjadilah hal yang aku takutkan, kenyataan bahwa aku telah jauh dari Diraz, seseorang yang aku cintai.

Selalu berusaha tak menangisi kenyataan ini. Toh, aku tetap merasakan bahagia. Cinta yang suci tanpa syarat akan selalu menciptakan kebahagiaan. Walau telah jauh dariku, aku masih bisa memandang sosoknya diam-diam, itu suatu kebahagiaan. Walau tak berkomunikasi dengannya lagi, aku masih tahu kegiatannya dari membaca di kronologi facebooknya, itu juga suatu kebahagiaan. Walau dia tak tersenyum lagi untukku tapi aku masih bisa melihat senyumnya saat dia tersenyum pada Sonya, itu pun suatu kebahagiaan. Walau seakan sikapnya padaku menunjukkan kebencian, aku masih bahagia karena itu berarti dia masih menganggapku ada. Bahagia itu sederhana ketika aku merasakan cinta pada seseorang. Cinta suci tanpa syarat dan tanpa mengharapkan apa-apa dari rasa cinta itu sendiri.
***

Aku mencari-cari Sonya karena aku tak melihat dia ada di ruang kuliah padahal tasnya sudah ada. Ku langkahkan kaki menuju halaman belakang kampus yang biasa jadi tempat bermain futsal. Ternyata Sonya ada di sana lagi duduk berdua dengan Diraz. Aku melangkah dengan diam-diam mendekati arah belakang mereka dan mendengarkan pembicaraan mereka.
“Jadi begitulah sebabnya Sonya kenapa aku marah sekali saat tahu Mikha benar-benar jatuh cinta padaku juga. Aku telah berusaha membunuh rasa cintaku padanya setelah tahu kenyataan pahit itu. Aku tak menyangka ternyata Mikha juga cinta padaku. Aku ingin marah, aku tak ingin takdir ini!” kata Diraz dengan terbata-terbata menjelaskan pada Sonya sambil menyeka matanya yang berair.
“Aku mengerti Diraz kenapa kamu bertindak seolah membenci Mikha, agar Mikha juga membencimu dan melupakanmu. Tapi, caramu tak berhasil karena Mikha tetap menyayangimu. Menurutku sebaiknya kamu bilang yang sebenarnya jika kamu terkena HIV, aku yakin Mikha mengerti dan tak akan memandang negatif terhadap dirimu,”

Air mataku jatuh perlahan, aku menangis mengetahui hal yang sebenarnya kenapa Diraz berubah sikap padaku. Ketahuilah Diraz, bagaimanapun kondisimu, aku akan tetap cinta kamu. Cukup hanya dengan mencintaimu aku bisa bahagia. Kapan pun dan bagaimana pun keadaannya, cinta yang tulus dan suci tanpa syarat akan mudah membawa kebahagiaan karena bahagia itu sederhana ketika merasakan rasa istimewa yang disebut cinta.
SELESAI

PROFIL PENULIS
Nama : Murni Oktarina
TTL : Palembang, 27 Oktober 1990
Facebook : http://www.facebook.com/murni.dudidam
Twitter : https://twitter.com/#!/Murni_dudidam
Hobi : Membaca dan Menulis

Baca juga Cerpen Cinta yang lainnnya.

Senin, 28 Mei 2012

Cerpen Remaja - Pengagum Rahasia

PENGAGUM RAHASIA
Oleh MiiKO

“Siapa namanya?” tanyaku pada salah seorang temanku, sambil menunjuk seorang lelaki yang sedang berolahraga di lapangan. Yang kutahu ia adalah kakak kelasku.
“Yang memakai kaus biru itu? Kak Fachri. Kenapa Ris?”

Senyum penuh arti tak sadar kulakukan, sampai aku sadar Tias menunggu jawabanku.
“Yah? Tidak apa-apa, aku hanya bertanya.”
Beberapa hari setelah UAS selesai, seorang kakak kelas yang baru kuketahui ternyata bernama Fachri muncul dan mencuri perhatianku. Tak perlu waktu lama, aku pun mulai penasaran akan dirinya. Setiap hari kulihat semua status-statusnya yang ia tulis di akun facebooknya dan berusaha untuk memahami dan menjawab setiap pertanyaan yang ia tulis, meski aku tahu itu bukan untukku.

Suatu hari keinginanku untuk dekat dengan Kak Fachri menjadi semakin besar. Tidak, tidak untuk menjadi pacarnya.
“Kirim email saja supaya dia bisa mengenaliku.” ucapku tersenyum dan mulai mengetik dan merangkai kata demi kata. Hari demi hari berlalu dengan indah, Kak Fachri selalu hadir untuk aku kagumi. Entah ini hanya perasaan atau memang benar, ia melihatku di setiap pertemuan yang kubuat tak sengaja ini. Ternyata, ia menyadari kehadiranku, aku begitu gembira! Gembira yang tak dapat kutunjukkan di hadapannya. Sampai suatu hari, temanku memberitahuku bahwa Kak Fachri sedang mendekati Nisa, seorang gadis manis yang sering mendapat perhatian lelaki.

Aku sadar, di sini aku hanya berperan sebagai pengagum rahasia, bukan menjadi tokoh utama dalam kehidupan kak Fachri. Aku pun memutuskan untuk mundur dan melupakan kak Fachri secara perlahan, walaupun kutahu cinta Nisa sudah untuk lelaki di seberang pulau sana.

Di suatu pagi, acara perpisahan untuk kelas 12 yang diadakan di sekolahku digelar. Terbesit di pikiranku untuk bisa berfoto dengan Kak Fachri, tapi ide ini ku tepis jauh-jauh. Sudut mataku mencari-cari kehadirannya saat acara sudah dimulai. Aku berdiri di lantai atas sekolahku saat sebuah suara yang kukenal menggema, ya, itu Kak Fachri di atas panggung sedang bernyanyi seorang diri dan menciptakan momen tak terlupakan untuk acara ini! Kemeja kuning dan jas krem tampak melekat dan sangat serasi di tubuhnya.
Alunan nada yang ia dendangkan sungguh membuatku tersenyum, entah apa makna dari sebuah senyumanku. Aku melihatnya yang tersenyum dan mengenakan pakaian yang sungguh membuatnya semakin tampan.
Acara demi acara berlalu, tapi aku dengan setia menunggu sampai akhir acara saat semua orang sedang sibuk mengabadikan momen bahagia ini. Kulihat banyak teman-temanku mengabadikan momen melalui sebuah pose bersama kakak kelas 12, membuat ide yang tadi kutepis jauh-jauh kini kembali muncul dan memaksaku untuk melakukannya.

Kuajak temanku untuk meminta Kak Fachri tersenyum sekejap bersamaku yang diabadikan oleh satu kali jepretan. Setelah tekadku sudah bulat, kucari Kak Fachri dari ujung ke ujung. Sampai tiba saatnya aku memintanya untuk berfoto denganku. Ini adalah foto yang pertama dan mungkin yang terakhir pula. Aku tak perlu malu untuk mengajaknya berfoto karena memang sudah banyak adik kelasnya yang mengajaknya berfoto bersama. Kak fachri memang kakak kelas yang dikagumi oleh adik-adik kelasnya, ya, termasuk olehku.

Saat aku memintanya untuk berfoto, tak ada sepatah kata dan senyum darinya, tak kuambil pusing asalkan ia bisa tersenyum bersamaku. Satu kali jepretan membutuhkan waktu yang lama karena kegrogianku dan juga temanku. Akhirnya sebuah kenangan dan impian yang dari dulu aku inginkan kudapatkan. Kuucapkan terima kasih padanya dan kuajaknya mengobrol, tidak, ini hanya ada dalam pikiranku dan tak ada maksud untuk mewujudkannya karena aku tak mempunyai keberanian itu.

Foto yang kudapat tak henti-hentinya kuperlihatkan pada semua teman yang aku temui, bahkan dunia pun akan kuberitau, tapi tentu saja aku tak ingin Kak Fachri mengetahui apa yang aku lakukan saat ini. Bahkan aku pun memajang foto ini di layar BlackBerry-ku meskipun foto yang sebenarnya tidak sempurna ini karena aku tersenyum begitu kaku dan Kak Fachri mungin bisa dikatakan tak berekspresi. Menurutku kemungkinan ia terkejut karena secara terang-terangan aku megajaknya berfoto karena kutahu ia mengetahui keberadaanku jauh-jauh hari.

Senyum tak pernah luntur sesudah aku berfoto dengan Kak Fachri. Ketika sebuah masalah menerpa, di saat aku melihat foto itu, aku tersenyum dan siap untuk menyelesaikan masalahku.

Setelah acara perpisahan itu, tiba saatnya pengumuman kelulusan bagi kelas 12 yang berarti perpisahanku dan Kak Fachri semakin dekat. Ia berbaris di jajaran ujung tempat kelasnya. Kuawasi Kak Fachri lewat sudut mataku dari lantai atas sekolahku. Saat semua kakak kelasku bergembira mengetahui mereka menuntaskan pendidikan di almamater tercinta ini, aku pun bahagia sampai ingin rasanya kuteteskan sebutir air dari mataku dan tentu saja ingin kuucapkan selamat dan doa-doaku pada Kak Fachri.

Aku tak tau apakah aku akan berjumpa dengannya lagi jika tidak disekolah. Mungkin ia akan merantau jauh dari sekolah seperti yang dilakukan banyak orang. Entahlah, aku merasa Kak Fachri special buatku meski ia tak melakukan suatu hal khusus buatku.

Inilah akhir cerita dari seorang gadis remaja bernama Risa, iya itu aku. Yang gagal untuk mewujudkan keinginannya mendekati kakak kelasnya karena keterbatasan waktu dan juga keterbatasan ruang yang mempengaruhi kelancaran hubungan ini. Karena dari sebuah pertemuan, akan terlahir pula sebuah perpisahan yang mungkin tak seorang pun rela untuk bertemu dengannya. Mungkin Tuhan belum mengizinkannya, mungkin tidak untuk sekarang. Tapi aku percaya ada rencana indah Tuhan dibalik ini semua.

TAMAT

PROFIL PENULIS
Nama:Miiko
TTL:Kuningan,19Agustus1996
Email: asri.agustin@yahoo.com 

Baca juga Cerpen Remaja yang lainnya.

Cerpen Cinta Remaja - Biarkan Aku Mencintaimu

BIARKAN AKU MENCINTAIMU
Oleh Codet

Saat pertama kali berbicara dengan Randika, ucapannya begitu sombong, terkesan meremehkan orang lain. Memang wajahnya sangat tampan, berkulit putih, dan tinggi atletis. Rambutnya yang lurus dan hitam berstyle korea sangat keren di mataku. Tapi bukan itu yang membuatku tertarik padanya. Oke, aku tidak munafik, aku memang suka wajahnya yang tampan. Tapi aku lebih suka pada sikapnya yang sedikit angkuh, penuh percaya diri, jujur, setia kawan, dan berpengetahuan luas.
Entah kenapa, baru kali ini aku sangat nyambung dan nyaman berbicara dengan cowok. Rasanya aku ingin terus mengobrol dengannya, soal apa saja. Mulai dari obrolan yang sangat tidak penting, sampai obrolan yang sedikit penting. Rasanya waktu di kampus untuk mengobrol dengannya sangat sedikit. Aku ingin bertemu setiap saat, ingin mengobrol setiap saat.

Saat aku mengirim sms padanya untuk pertama kalinya, jantungku berdebar tidak karuan. Apalagi saat ia membalas smsku, jantungku sepertinya hampir melompat keluar. Meskipun ucapannya pedas, tapi ia sering menasihatiku tentang banyak hal. Seperti misalnya, “Kau tahu, semua lelaki itu pembohong besar. Banyak rayuan dan tipu muslihat. Sebaik-baiknya lelaki, pasti punya tipu muslihat. Mulut manis tapi hati berkata lain. Ya seperti aku aku ini.”
“Yah, aku tahu.” ujarku malas-malasan.
“Aku serius. Yah, lelaki yang benar-benar baik memang ada, tapi sangaaaat jarang. Seperti temanku, Key.”

Aku tertawa menanggapi. Menurut Randika, Key yang baik, pendiam, dan pemalu menyukaiku. Tapi aku tidak suka padanya. Tentu saja, saat ini kan aku sedang tertarik pada Randika!
“Benar, Key itu baik. Kenapa kau tidak mencoba dengannya?”
“Sudahlah, jangan bercanda terus.”
“Coba saja tanya padanya. Atau kau dekati dia lalu kaulihat apa reaksinya.”
Aku menatapnya dengan senyum. “Aku tidak suka padanya.”
Randika mengangkat bahu.

Aku bersaing secara sportif dengan Hana, temanku, untuk memperebutkan Randika. Lucu sekali….
“Hai, lagi pada ngapain, nih?” Seorang perempuan datang mendekat dengan gayanya yang tomboy dan menyenangkan, Deswita. Aku, Hana, dan Deswita berteman dan ia tahu bahwa aku dan Hana menyukai Randika. Ia sangat dekat dengan Randika. Deswita menyayangi dan memanjakan Randika seperti adiknya sendiri, meskipun ia sudah mempunyai pacar, Farhan namanya. Tapi terkadang aku melihat Deswita lebih senang bersama Randika dibanding dengan pacarnya sendiri. Tapi tentu saja itu hanya pikiranku sendiri, karena tidak ada yang tahu isi hati orang.

Aku dan Hana sangat penasaran dengan isi hati Randika terhadap Deswita.
“Aku hanya menganggapnya kakak.”
“Bohong, ah.” Aku menatap matanya yang cokelat, mencari kebenaran.
“Kalian ini, kenapa selalu menanyakan hal itu terus-menerus, sih?” Randika tertawa. “Aku jadi tidak nafsu makan nih.”
“Maaf….”
Randika tertawa. “Aku hanya bercanda, kok.” Lalu ia meneruskan makan nasi gorengnya di kantin yang ramai.
Saat ulang tahun Randika, kami bertiga; Deswita, aku, dan Hana merencanakan ulang tahunnya diam-diam. Membuat pesta kejutan kecil-kecilan dengan kue dan kado. Sebenarnya ini rencana Deswita. Aku dan Hana hanya memberinya kado sedangkan Deswita memberi kado sekaligus kue ulang tahun. Aku sedikit iri, tapi aku mencoba menelan rasa iriku itu. Randika sangat terkejut dan terharu. Apalagi saat Deswita memberinya kado. Aku menatap wajah Randika yang berseri-seri saat menatap Deswita.

Bebarapa minggu kemudian aku mendengar kabar bahwa Deswita putus dengan Farhan, membuat hatiku was-was. Aku selalu melihat Randika menenangkan hati Deswita yang sedih. Banyak cewek yang mencemooh Deswita, mengatakan bahwa Deswita putus dari Farhan karena Randika. Tapi aku tidak memercayainya, karena aku tahu sifat Deswita. Ia mungkin sedikit suka pada Randika, tapi itu bukan cinta. Aku tahu Deswita memang akrab dengan banyak lelaki karena itu aku tahu Deswita tidak menganggap Randika lebih daripada adik.
“Munafik, Deswita itu cintanya pada Randika, bukan Farhan.” ujar Tasya, sahabat Farhan.
“Tidak begitu. Deswita hanya menganggap Randika adik.”
“Kau temannya, jelas kau membelanya!”
“Kau juga teman Farhan, jelas kau membelanya. Mungkin ada alasan lain kenapa mereka putus.” Aku menatap kesal pada Tasya.

Aku kembali bertanya tentang isi hati Randika. Dan ia tetap menjawab, “Hanya kakak.”
“Sungguh?”

Ia mengangguk.
“Ada cewek yang kausuka?”
“Tidak ada.”

Aku tersenyum senang mendengarnya. Tapi entah kenapa aku begitu polos entah bodoh percaya saja pada ucapannya. Karena dua minggu kemudian (aku baru saja datang dari kampung halaman─menghabiskan liburan) aku mendengar kabar dari Hana bahwa Randika dan Deswita jadian. Aku sangat shock mendengarnya. “Kau bohong, kan, Na?”
“Aku tidak bohong. Aku tahu hatimu sangat sakit saat ini. Tapi kau harus tenang. Deswita tidak bilang padamu karena ia menunggu saat yang tepat untuk mengatakannya padamu. Ia tidak ingin gara-gara ini kau memusuhinya.”
“Kau sendiri bagaimana? Bukankah kau sangat menyukai Randika?”
“Aku menyukai Randika yang menyukai Deswita.” ujarnya tenang.
“Apa maksudmu?” Airmataku sudah tak terbendung lagi. Mata juga hatiku terasa panas.
Deswita memegang bahuku dengan sabar. “Aku sudah punya feeling dari dulu bahwa Randika menyukai Deswita. Tapi aku diam saja, aku tidak ingin membuatmu putus harapan. Dengar, Tiwi, kau jangan mengungkit apa pun pada Deswita sampai ia sendiri bicara padamu.”
Aku menggigit bibirku, aku terisak saat berkata, “aku tidak mau percaya ini, Na!” Aku menangis di bahu Hana, lalu ia menepuk-tepuk bahuku.
***

“Kau pengkhianat.” Aku menatap benci pada Deswita.
“Maaf…tapi aku tidak mengkhianati siapa-siapa.” Deswita menatapku.
“Kaubilang kau tidak menyukainya! Kaubilang kau hanya menganggapnya adik! Dan kau sangat tahu perasaanku padanya!”
“Tiwi….” Deswita tetap menatapku. “Aku sudah berulang kali menolak pernyataan cintanya, karena aku hanya menganggapnya adik, percayalah.”
“Lalu kenapa akhirnya kau terima cintanya?”
“Ia bilang ingin diberi kesempatan untuk masa percobaan….” Deswita menatapku dengan bola matanya yang hitam dan meneduhkan. “Setelah aku putus dengan Farhan, ia terus menghiburku. Lalu ia bilang padaku bahwa ia menyukaiku sejak pertama kali bertemu, namun mulai jatuh cinta padaku saat aku memberinya kue ultah dan kado. Ia terharu dan salah paham akan perhatianku itu….” Deswita tersenyum. “Aku ingin mencoba mencintainya, Tiwi.”
Aku menarik napas, mencoba menahan airmataku yang hampir tumpah. “Baiklah, aku mengerti.” Lalu aku langsung pergi meninggalkan Deswita yang duduk termangu di bangku taman kampus.

Malamnya aku melihat Deswita dan Randika berduaan di taman kampus. Hatiku terasa sakit melihatnya. Dengan menahan airmata kuucapkan selamat pada mereka berdua. Lalu aku permisi ke kantin. Airmataku kembali menetes untuk kesekian kalinya.
“Tegar, dong, Tiwi.”
“Aku nggak bisa secepat itu tegar, Na. Aku ingin pulang kampung lagi, menenangkan diri.”
“Pengecut.”
“Apa kaubilang?”
“Jangan lari dari masalah! Kau harus hadapi kenyataan, kalau kau kalah bersaing dengan Deswita. Lagipula…masih banyak cowok yang jauh lebih baik dari Randika.”
Aku menatap Hana dengan pandanganku yang buram karena airmata. Aku melihatnya berdiri tenang, mencoba mencari tahu isi hatinya. Mungkin ia lebih sakit hati dariku? Bagaimana ia bisa bersikap tenang begitu? Bagaimana cara Hana menyembunyikan isi hatinya yang galau? “Butuh waktu untuk memulihkan rasa sakit hatiku….”

Malam itu aku tidak bisa tidur. Lalu keesokannya aku menemui Deswita. “Kalian memang pacaran, tapi izinkan aku untuk menyukai Randika.”
“Tiwi, jangan begitu….”
“Aku takkan mengganggu. Jadi biarkan aku mencintainya. Sampai aku menemukan cinta yang lain.”
“Baiklah, terserah kau saja.” ucap Deswita akhirnya, dengan sedikit rasa cemburu.

Aku tersenyum. Lalu aku permisi ke kantin untuk membeli es teh manis, sekedar menghilangkan kegugupanku. Di sana aku bertemu Randika yang sedang makan siang.
“Kau belum pedekate juga pada Key?”
“Ah…aku malas untuk berpacaran….” dalihku.
“Sekarang ini ada lelaki yang sedang menyukaimu dan mengharapkanmu. Kenapa tidak menyambutnya? Nanti giliran kau mulai menyukai Key, Key malah berpaling pada cewek lain dan meninggalkanmu.”
“Sadis sekali kata-katamu.” Aku agak takut juga mendengar nasihatnya.

Randika tertawa. “Percayalah padaku.”
“Aku tidak ingin terburu-buru…biar waktu yang menjawab, Dika.”
Randika mengangkat bahu lalu melanjutkan makannya. Aku tersenyum memerhatikan Randika yang makan. “Apa, lihat-lihat? Sana pergi, ganggu orang makan saja.” Randika pura-pura mengusirku. Aku tertawa lalu aku pergi meninggalkannya menuju kelas untuk kuliah.
Tidak apa-apa kan jika aku mencintai Randika? Mungkin aku bodoh, tapi saat ini aku masih ingin mencintainya, masih ingin mengobrol dan bercanda dengannya, menikmati ucapannya yang pedas serta nasihat-nasihatnya yang meyakinkanku….

TAMAT
CODET
Mei 2012

Baca juga Cerpen Cinta dan Cerpen Remaja yang lainnya.